Sambiloto
mengandung laktone, deoksiandrografolid, flavonoid, lakane, keton, aldehid,
mineral seperti kalium, kalsium, natrim, asam kersik dan damar. Sambiloto ini
berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Listrik dari Daun Sambiloto
Bagi Anda yang
menyukai jamu, pasti kenal dengan tanaman pahit satu ini. Sembiloto
(Andrographis panicula (Burm. F.) Wall. Ex. Nees) adalah sejenis tanaman
(perdu) semusim yang seluruh bagian tubuhnya pahit. Komponen utama tanaman yang
diberi julukan “King of Bitters” ini adalah andrographolide yang digunakan
sebagai bahan obat. Selain andrographolide, sembiloto mengandung saponin,
falvonoid, alkaloid, dan tannin. Sedangkan pada daun dan batangnya mengandung
laktone panikulin, kalmegin, dan hablur kuning yang memilliki rasa pahit.
Selain berguna
sebagai obat untuk gigitan ular atau serangga, demam, disentri, rematik,
tuberculosis, infeksi pencernaan, dan lain-lain. Tanaman yang dimanfaatkan
untuk antimikroba/antibakteri ini juga mampu menghasilkan listrik.
Pemanfaatan daun
sambiloto sebagai penghasil energi listrik didasarkan pada prinsip baterai.
Tanaman yang berkhasiat memperbaiki fungsi hati ini memiliki sifat
elektrolisis. Sebanyak 1 kg daun sambiloto ditumbuk dan diblender agar
didapatkan ekstraknya. Hasil tumbukan tersebut dicampur dengan 2,5 liter air
murni atau aquades. Hasilnya adalah tiga liter baterai cair daun sambiloto.
Hasil uji
menunjukan baterai cair hasil ekstrak daun sambiloto yang terdiri dari 6 buah
sel menghasiilkan tegangan 2,5 Volt dan mampu menyalakan lampu berdaya listrik
0,72 Watt. Setiap sel baterai berisi 500 ml dan dipasang elektroda yang terbuat
dari pelat dan seng dan tembaga. Ekstrak daun sambiloto tersebut mampu
menyalakan lampu 5 watt selama satu bulan penuh, namun membutuhkan 16 liter
ekstrak daun sambiloto.
Sama halnya
dengan baterai pada umumnya, baterai cair ekstrak daun sambiloto membutuhkan
pemeliharaan untuk menanggulangi penurunan kinerja. Baterai daun sambiloto
perlu ditambahkan ekstrak daun sambiloto agar baterai mampu kembali ke performa
semula.